GAMBARAN UMUM TENTANG ALKOHOL
A. Definisi
Alkohol
1.
Pengertian Alkohol
Alkohol yang dimaksud dalam pembahasan
di sini ialah Etil alkohol atau Etanol, suatu senyawa kimia dengan rumus C2H5OH
(alkohol/ethanol).[1]
Alkohol suatu senyawa organik yang mengandung gugus OH. Etanol sering disebut
sebagai alkohol.[2]
Alkohol adalah senyawa-senyawa dimana
satu atau lebih atom hidrogen dalam sebuah alkana digantikan oleh sebuah gugus
–OH (Hidroksil). Pada
pembahasan kali ini, hanya akan melihat senyawa-senyawa yang mengandung satu
gugus –OH (Hidroksil).[3]
Alkohol adalah golongan senyawa kimia Alifatik yang
mempunyai satu gugusan –OH (Hidroksil). Golongan alkohol banyak
digunakan sebagai pelarut, dan sering kita jumpai ialah Metanol, Etanol, dan
isopropanol. Senyawa yang sehari-hari kita kenal sebagai alkohol ialah Etanol. Sedangkan Glikol atau
Etilen Glikol adalah senyawa etan dengan dua gugusan –OH (Hidroksil).[4]
Webster’s New World Dictionary
mendefinisikan alkohol sebagai:
“Suatu cairan yang tidak berwarna, mudah
menguap, pedas atau tajam, cairan alkohol/ethanol (C2H5OH), yang dapat terbakar
seperti bensin, digunakan di industri dan dalam obat, elemen memabukkan dari
minuman Whisky, Anggur, Bir, dan minuman keras berfermentasi atau sulingan
lainnya, dan juga disebut Ethyl alcohol atau disingkat Ethanol”.[5]
Webster’s New
Explorer Medical Dictionary memberi definisi Ethanol sebagai:
“cairan C2H5OH
(alkohol/ethanol) yang mudah terbakar, mudah menguap dan tanpa warna, yaitu zat
memabukkan di dalam minuman keras dan juga digunakan sebagai pelarut”[6]
Alkohol diperoleh melalui proses
peragian (fermentasi) sejumlah bahan, seperti beras ketan, singkong, dan
perasan anggur. Alkohol ini sudah
dikenal manusia cukup lama. Salah satu penggunaan alkohol adalah untuk mensterilkan berbagai peralatan
dalam bidang kedokteran.[7]
Alkohol merupakan salah satu zat
psikoaktif yang sering digunakan manusia. Diperoleh dari proses fermentasi
madu, gula, sari buah dan umbi-umbian. Dari proses fermentasi diperoleh alkohol
dengan kadar tidak lebih dari lima belas persen, dengan proses penyulingan di
pabrik dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai seratus
persen. Nama jalanan alkohol adalah Booze drink.[8]
Alkohol
yang terkandung dalam minuman dapat berasal dari hasil fermentasi bahan minuman
itu sendiri (contohnya, alkohol yang terdapat dalam minuman hasil fermentasi
sari buah anggur) atau sengaja ditambahkan kedalam suatu minuman olahan. Semua
jenis minuman yang mengandung alkohol (Etanol) disebut minuman keras.[9]
2. Jenis-jenis
Alkohol
Alkohol dapat dibagi
kedalam beberapa kelompok tergantung pada bagaimana posisi gugus –OH (Hidroksil)
dalam rantai atom-atom karbonnya. Masing-masing kelompok alkohol ini juga memiliki
beberapa perbedaan kimiawi.[10]
Termasuk kelompok alkohol adalah Metanol, Etanol, Propanol, Butanol.[11]
a. Alkohol
Primer
Pada alkohol primer satu derajat (1°),
atom karbon yang membawa gugus –OH (Hidroksil)
hanya terikat pada satu gugus alkil.[12]
Perhatikan bahwa tidak jadi masalah seberapa
kompleks gugus alkil yang terikat. Pada masing-masing contoh di atas, hanya ada
satu ikatan antara gugus CH2 yang mengikat gugus –OH (Hidroksil)
dengan sebuah gugus alkil. Ada pengecualian untuk metanol (CH3OH),
dimana metanol ini dianggap sebagai sebuah alkohol primer meskipun tidak ada
gugus alkil yang terikat pada atom karbon yang membawa gugus –OH (Hidroksil).[13]
b.
Alkohol sekunder
Pada alkohol sekunder dua derajat (2°),
atom karbon yang mengikat gugus –OH (Hidroksil) berikatan langsung
dengan dua gugus alkil, kedua gugus alkil ini bisa sama atau berbeda.[14]
c.
Alkohol tersier
Pada alkohol tersier tiga derajat (3°), atom karbon yang
mengikat gugus –OH (Hidroksil) berikatan langsung dengan tiga gugus
alkil, yang bisa merupakan kombinasi dari alkil yang sama atau berbeda.[15]
B. Kegunaan dan Manfaat Alkohol
Alkohol terdapat pada minuman
keras. Bergantung kadar Etanol ada beberapa jenis minuman keras. Minuman keras
golongan A berkadar Etanol satu sampai lima persen contohnya bir, minuman keras
golongan B (lima sampai dua puluh persen) contohnya berbagai jenis minuman
Anggur, minuman keras golongan C (dua puluh sampai empat lima persen) contohnya
Vodka, Rum, Gin, Manson house, dan TKW.[16]
Anggur atau Wine adalah
minuman beralkohol yang dibuat dari sari buah anggur jenis Vitis Vinifera
yang biasanya hanya tumbuh di area30 hingga 50 derajat lintang utara dan
selatan. yang dibuat dari sari buah lain yang kadar alkoholnya berkisar di
antara delapan persen hingga lima belas persen biasanya disebut sebagai Wine
buah (Fruit Wine).[17]
Alkohol memiliki tegangan
permukaan yang lebih rendah dari pada air, untuk alasan inilah larutan alkohol
seringkali digunakan sebagai antiseptik di rumah sakit karena alkohol dapat
membasahi permukaan kulit atau peralatan yang akan dibersihkan dengan lebih
baik di banding air. Alkohol juga menguap lebih cepat dari pada air, sehingga
permukaan menjadi lebih cepat kering. Larutan alkohol mudah terbakar dan harus
digunakan dengan hati-hati.[18]
Alkohol tidak dianggap sebagai
nutrien. Akan tetapi, jika dikonsumsi, alkohol dapat menghasilkan energi, dan
beberapa minuman beralkohol juga mengandung nutrien, meskipun dalam jumlah
kecil.[19]
Propil dan isopropil alkohol
dengan konsentrasi yang berkisar dari empat puluh sampai delapan puluh persen berguna
sebagai disinfektan kulit. Beberapa zat lain seperti Iodium dan gliserol telah
dicampur dengan alkohol, beberapa diantaranya mempunyai efisiensi anti
bakterial yang lebih baik. Alkohol efektif untuk mengurangi flora mikrobe pada
kulit dan untuk disinfektan termometer oral. Alkohol dengan konsentrasi diatas enam
puluh persen efektif terhadap virus, tetapi keefektifannya sangat dipengaruhi
oleh jumlah bahan protein asing di dalam campuran. Protein asing itu bereaksi
dengan alkohol, akibatnya keefektifannya alkohol terhadap virus menjadi
berkurang.[20]
Adapun alkohol jenis Etanol
dan Metanol mempunyai Kegunaan dan manfaat sebagai berikut:
1.
Etanol
a. Minuman
"Alkohol" yang terdapat dalam minuman
beralkohol adalah etanol. Spirit (minuman keras) bermetil yang diproduksi dalam
skala industri. Etanol biasanya dijual sebagai spirit (minuman keras) bermetil
yang diproduksi dalam skala industri yang sebenarnya merupakan sebuah etanol
yang telah ditambahkan sedikit metanol dan kemungkinan beberapa zat warna.
Metanol beracun, sehingga spirit bermetil dalam skala industri tidak cocok
untuk diminum. Penjualan dalam bentuk spirit dapat menghindari pajak tinggi
yang dikenakan untuk minuman beralkohol (khususnya di Inggris).[21]
b. Sebagai bahan bakar
Etanol dapat dibakar untuk menghasilkan karbon
dioksida dan air serta bisa digunakan sebagai bahan bakar baik sendiri maupun
dicampur dengan petrol (bensin). "Gasohol" adalah sebuah
petrol / campuran etanol yang mengandung sekitar sepuluh sampai sampai dua
puluh persen etanol. Karena etanol bisa dihasilkan melalui fermentasi, maka
alkohol bisa menjadi sebuah cara yang bermanfaat bagi negara-negara yang tidak
memiliki industri minyak untuk mengurangi import petrol mereka.[22]
c. Sebagai pelarut
Etanol banyak digunakan sebagai sebuah pelarut.
Etanol relatif aman, dan bisa digunakan untuk melarutkan berbagai senyawa
organik yang tidak dapat larut dalam air. Sebagai contoh, etanol digunakan pada
berbagai parfum dan kosmetik.[23]
2.
Metanol
a. Sebagai bahan bakar
Metanol jika dibakar akan menghasilkan karbon
dioksida dan air. Metanol bisa digunakan sebagai sebuah aditif petrol untuk
meningkatkan pembakaran, atau kegunaannya sebagai sebuah bahan bakar independen
(sekarang sementara diteliti).[24]
b. Sebagai sebuah stok industri
Kebanyakan metanol digunakan untuk membuat
senyawa-senyawa lain, seperti metanal (formaldehida), asam etanoat,
dan metil ester dari berbagai asam. Kebanyakan dari senyawa-senyawa
selanjutnya diubah menjadi produk.[25]
Kegunaan Alkohol dalam
kehidupan sehari-hari, Alkohol juga dapat digunakan sebagai pengawet untuk
hewan koleksi (yang ukurannya kecil) alkohol. Alkohol dapat digunakan sebagai
bahan bakar otomotif. Ethanol dan methanol dapat dibuat untuk membakar lebih
bersih dibanding gasoline atau diesel. Alkohol dapat digunakan sebagai antifreeze
pada radiator. Untuk menambah penampilan Mesin pembakaran dalam, methanol dapat
disuntikan kedalam mesin Turbocharger dan Supercharger. Ini akan
mendinginkan masuknya udara kedalam pipa masuk, menyediakan masuknya udara yang
lebih padat.[26]
Alkohol adalah senyawa turunan
dari Hidrokarbon. Alkohol banyak digunakan sebagai bahan pelarut, pembersih
karat dan noda pada logam dan bahan baku di industri. Alkohol juga bisa
digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk kendaraan bermotor.[27]
C.
Pengertian Etanol Dan
Metanol
1.
Etanol
Etanol adalah jenis alkohol yang banyak terdapat dalam
Anggur, Bir, dan Wiski. Etanol dapat menyebabkan kantuk dan mabuk jika di minum
secara berlebihan. Selain itu jika jumlah yang diminum berlebihan dapat
menyebabkan kerusakan organ tubuh. Etanol di peroleh melalui fermentasi
karbohidrat atau reaksi antara Etana dengan air.[28]
Etanol atau etil alkohol, digunakan sebagai pelarut,
antiseptika, dalam campuran obat batuk, Anggur obat, dalam minuman keras dan
minuman lain yang mengandung alkohol.[29]
Dalam minuman keras digunakan istilah “Proof”. Seratus
Proof sama dengan lima puluh persen Etanol. Keracunan Etanol dapat
melalui mulut (termasuk dengan sengaja minum minuman keras) dan Absorpsi
melalui kulit pada waktu mengompres dengan alkohol. Hampir sembilan lima persen
Etanol dalam tubuh akan Teroksidasi menjadi Asetaldehid dan Asetat
sedangkan lima persen sisanya akan diekskresi bersama-sama urin.[30]
Secara komersial, etanol di buat melalui reaksi Adisi
di mana air digabungkan dengan Etilena pada sekitar 280oC dan
tiga ratus atm. Etanol mempunyai penerapan tidak terbilang sebagai pelarut
untuk bahan kimia organik dan sebagai senyawa awal untuk pembuatan zat warna,
obat-obatan sintetis, kosmetik, dan bahan peledak. Etanol juga merupakan bagian
dari minuman beralkohol. Etanol adalah satu-satunya jenis alkohol rantai lurus
yang tidak beracun (lebih tepatnya, paling sedikit beracun), badan kita
menghasilkan suatu enzim, yang di sebut alkohol Dehidrogenase, yang
membantu metabolisme etanol dengan mengoksidasinya menjadi Asetaldehida.
Etanol dapat juga dioksidasi oleh zat pengoksidasi Anorganik, seperti kalium
dikromat yang diasamkan, menjadi asam asetat. Reaksi ini telah dipakai oleh
lembaga penegak hukum untuk menguji pengemudi yang dicurigai mabuk.[31]
2.
Metanol
Metanol adalah salah satu jenis alkohol yang banyak digunakan
sebagai bahan antibeku. Metanol termasuk zat yang bersifat racun dan dapat
mematikan jika masuk ke dalam tubuh. Metanol juga dapat menyebabkan kebutaan
jika kontak berlebihan dengan kulit atau terhirup uapnya dalam jangka waktu
lama. Metanol dapat menyebabkan terbentuknya asam format atau formaldehid
yang dapat merusak sel-sel retina pada mata.[32]
Metanol atau metil alkohol banyak digunakan sebagai
pelarut, dan digunakan juga dalam bahan antifreeze, de-icing,
penghapus cat, dan dalam sintesa senyawa kimia. Untuk bahan antifreeze,
dapat digunakan Etanol, Isopropanol, atau Etilen glikol.
Sedangkan yang di sebut spiritus adalah Etanol yang di campur dengan Metanol lima
persen.[33]
Metabolit metanol berupa senyawa formaldehid dan formiat
yang menjadikan metanol bersifat toksik. Peningkatan kadar Formiat
disertai akumulasi ion hidrogen yang menimbulkan asidosis metabolik.
Keracunan metanol dapat terjadi melalui mulut atau inhalasi dan dosis fatal
metanol enam puluh sampai lima puluh ml. Batas paparan metanol dua ratus ppm.
Akibat keracunan metanol, terutama gangguan penglihatan dan asidosis.[34]
Alkohol alifatik yang paling sederhana adalah metanol, CH3OH.
Disebut alkohol kayu, karena suatu waktu dibuat melalui penyulingan kering dari
kayu. Sekarang metanol disintesis secara industri melalui reaksi karbon monoksida
dan hidrogen molekul pada suhu dan tekanan tinggi, metanol sangat beracun.
Asupan beberapa meliliter saja dapat menyebabkan mual dan kebutaan. Etanol yang
digunakan untuk industri sering dicampur dengan metanol untuk mencengah orang
meminumnya. Etanol yang mengandung metanol atau zat beracun lainnya disebut alkohol
denaturasi.[35]
D.
Dampak Serta Akibat Dari
Penggunaan Alkohol
Alkohol berdasarkan pemaparan
pakar kesehatan di Everyday health, alkohol berperan meningkatkan aliran
darah ke otak dan memicu dehidrasi.[36]
Alkohol tidaklah esensial
dalam diet meskipun hampir sembilan puluh persen penduduk Inggris mengonsumsinya
pada waktu tertentu. Faktor risiko klinis utama yang terkait dengan terlalu
banyak minum adalah Sirosis hati. Kasus sirosis hati meningkat dengan pesat di
Inggris. Konsumsi alkohol mempengaruhi setiap sistem dalam tubuh, terutama
sistem Gastro Intestinal, kardio vaskular, dan saraf. Dampak
sosial dari asupan alkohol yang berlebihan antara lain kejahatan, kecelakaan,
bunuh diri, dan kehancuran rumah tangga, kebiasaan tidak masuk kerja
menimbulkan dampak ekonomi.[37]
Adapun dampak penyalahgunaan
alkohol terhadap gizi
1.
Metabolisme lemak dalam hati
menjadi abnormal. Sejumlah besar NADH dan NADPH yang dihasilkan oleh
metabolisme menstimulasi sintesis lemak, yang menyebabkan tingginya kadar VLDL
yang bersirkulasi. Pada peminum berat, ukuran hati membesar karena akumulasi
kelebihan lemak yang akhirnya menyebabkan Inflamasi kronik.[38]
2.
Pengendalian kadar glukosa darah
kurang efektif. Hal ini mencerminkan berkurangnya produksi insulin dan
menurunnya Glukoneogenesis. Episode hipogli kemik, yang
mengakibatkan kehilangan kesadaran (blackout), dapat terjadi.[39]
3.
Meskipun katabolisme protein tidak
terpengaruh, sintesis protein berkurang. Perbaikan jaringan terganggu dan
produksi enzim pencernaan berkurang.
4.
Aktivasi vitamin B terganggu oleh
penyakit hati.
a.
Rendahnya status niasin,
riboflavin, dan piridoksin dapat menyebabkan diare, dermatitis,
dan masalah psikologis.
b.
Berkurangnya Absorpsi folat
menyebabkan anemia megaloblastik.
c.
Berkurangnya absorpsi tiamin.
Yang berhubungan dengan muntah dan diare, serta meningkatnya kebutuhan akan
tiamin berakibat pada defisiensi dengan gejala neuropati perifer. Pada Defisiensi
tiamin yang parah, dapat terjadi gangguan psikologis, kehilangan memori,
dan psikosis.[40]
5.
Produksi kofaktor vitamin K dalam
hati berhenti, sehingga mengganggu pembekuan darah.
6.
Alkohol menginduksi pemecahan
bentuk aktif vitamin D.
7.
Zink merupakan kofaktor untuk
alkohol dehidrogenase. Kadar zink dapat menurun sehingga mengganggu
metabolisme alkohol, memperburuk penyembuhan luka, menurunkan kepekaan rasa,
dan menurunkan fungsi imun.[41]
8.
Status besi mungkin bervariasi,
spirit tidak mengandung besi, tetapi beberapa jenis anggur dan bir mengandung
besi, kehilangan darah karena iritasi mukosa usus dapat menyebabkan deflesi
besi.[42]
Alkohol umumnya berefek
negatif terhadap destilasi tulang, melalui efek toksik pada osteoblas.[43]
Alkohol menyebabkan diuresis.
Konsumsi neat spirit (semacam wiski) dapat menyebabkan keseimbangan
cairan negatif, tetapi alkohol dalam bir mengakibatkan keseimbangan cairan
positif karena adanya cairan yang menyertai alkohol dalam minuman tersebut.[44]
Asupan alkohol secara
berlebihan juga merusak mukosa lambung, yang mengakibatkan gastritis kronik,
dan mengganggu proses pencernaan normal dengan akibat memburuknya status gizi.[45]
Asupan alkohol yang berlebihan
dapat mengakibatkan sindrom alkohol janin, dengan perubahan (gangguan)
perkembangan pada organ seperti otak, serta abnormalita pada perilaku dan
kognisi. Ingesti alkohol menurunkan pengangkutan glukosa ke dalam otak,
mekanisme ini mungkin berkontribusi pada efek depresan alkohol pada SSP.[46]
Tanda-tanda gejala pemakaian
alkohol, yaitu gembira, pengendalian diri turun, dan muka kemerahan. Jika sudah
kecanduan meminum minuman keras, kemudian dihentikan maka akan timbul gejala
gemetar, muntah, kejang-kejang, sukar tidur, dan gangguan jiwa, jika overdosis
akan timbul gejala perasaan gelisah, tingkah laku menjadi kacau, kendali turun,
dan banyak bicara sendiri.[47]
Kadar alkohol dalam darah
maksimum dicapai tiga puluh sampai sembilan puluh menit. Setelah diserap, alkohol/etanol
disebarluaskan ke seluruh jaringan dan cairan tubuh. Dengan peningkatan kadar
alkohol dalam darah orang akan menjadi Euforia, namun dengan penurunannya orang
tersebut menjadi depresi.
Pada umumnya alkohol:
1.
Akan menghilangkan perasaan yang
menghambat atau merintangi.
2.
Merasa lebih tegar berhubungan
secara sosial (tidak menemui masalah).
3.
Merasa senang dan banyak tertawa.
4.
Menimbulkan kebingungan.
5.
Tidak mampu berjalan.[48]
Pada kasus alkohol, meskipun
tubuh dapat mempergunakan sekitar 7 kalori per dari setiap gram alkohol yang
dikonsumsi, tetapi sebenarnya kalori dapat diperoleh dari banyak bahan lain
yang lebih berguna. Pada kenyataannya tidak ada satupun proses kimiawi tubuh
yang membutuhkan alkohol. Setelah melalui perjalanan sejarah yang amat panjang,
barulah pada paruh pertenggahan abat 18 para dokter di Inggris menemukan adanya
efek buruk alkohol terhadap kesehatan. Penemuan ini akhirnya melahirkan suatu
peraturan yang di sebut sebagai Gin Act (1751).[49]
Ketika kandungan alkohol dalam
darah mencapai lima persen (5 bagian alkohol per 100 bagian cairan darah) maka
si peminum akan mengalami sensasi positif, seperti perasaan relaks dan
kegembiraan (euphoria). Namun kandungan di atas lima persen, si peminum
akan merasa tidak enak dan secara bertahap akan kehilangan kendali bicara,
keseimbangan dan emosi. Maka tak heran jika para pelaku pemerasan sering
mendatangi korban dalam keadaan “setengah mabuk” ini karena ia menjadi lebih
“berani” gara-gara sudah kehilangan emosi. Jika kandungan alkohol dalam darah
dinaikkan lagi sampai nol koma satu persen maka sipeminum akan mabuk total.
Kemudian pada tingkat nol koma dua persen beberapa orang sudah pingsan. Jika
mencapai nol koma tiga persen sebagian orang akan mengalami coma, dan jika mencapai
nol koma empat persen sipeminum kemungkinan besar akan tewas.[50]
Beberapa penyakit yang
diyakini berasosiasi dengan kebiasaan minum alkohol antara lain serosis hati,
kanker, penyakit jantung dan syaraf. Sebagian besar kasus serosis hati (liver
cirrhosis) dialami oleh peminum berat yang kronis. Sebuah studi
memperkirakan bahwa konsumsi dua ratus sepuluh gram alkohol atau setara dengan
minum sepertiga botol minuman keras (liquor) setiap hari selama 25 tahun
akan menghasilkan serosis hati.[51]
Untuk kanker, terdapat bukti
yang konsisten bahwa alkohol meningkatkan risiko kanker di beberapa bagian
tubuh tertentu, termasuk: mulut, kerongkongan, tenggorokan, larynx dan
hati. Alkohol memicu terjadinya kanker melalui berbagai mekanisme. Salah
satunya, alkohol mengaktifkan enzim-enzim tertentu yang mampu memproduksi
senyawa penyebab kanker. Alkohol dapat pula merusak DNA, sehingga sel akan
berlipat ganda (multiplying) secara tak terkendali.[52]
Alkohol menekan kerja otak (depresansia).
Setelah diminum, alkohol diserap oleh tubuh dan masuk ke dalam pembuluh darah.
Alkohol dapat menyebabkan: mabuk, jalan sempoyongan, bicara cadel, kekerasan,
atau perbuatan merusak, ketidakmampuan belajar dan mengingat, dan menyebabkan
kecelakaan, karena mengendarai dalam keadaan mabuk. Pemakaian jangka panjang
menyebabkan kerusakan pada hati, kelenjar getah lambung, saraf tepi, otak,
gangguan jantung, meningkatkan risiko kanker, dan bayi lahir cacat dari ibu
pecandu alkohol.[53]
Tanda-tanda fisik /jasmaniah
gejala penyalahgunaan alkohol saat mabuk: muka merah, cadel, jalan sempoyongan,
dan banyak bicara. Sedang ketagihan: mual, muntah, jantung berdebar, dan
tangan/ lidah/ kelopak mata bergetar.[54]
Di duga konsumsi alkohol yang
berlebihan dapat menimbulkan defisiensi thiamin komponen vitamin B-komplek
berbentuk kristal yang esensial bagi berfungsinya sistem syaraf. Jadi, sudah
sewajarnya jika konsumsi alkohol yang berlebihan harus dihindari mengingat
berbagai bukti tentang efek buruk alkohol terhadap kesehatan telah banyak
terkuak.[55]
[2] Joyce James, Colin
Baker, Helen Swain, Prinsip-Prinsip Sains untuk Keperawatan, (Jakarta:Erlangga,
2008).
[4] Sartono, Racun dan
Keracunan, ( Jakarta: Widya Medika, 2002 ), hlm. 257.
[5] Sabda
Hidup, (Januari-Maret 2005),Obat-obat Terlarang & Alkohol (Drugs And
Alcoholic Beverage), Dikutip dari http://www.tftwindo.org/livingwords/SH132005/132005-3.htm,
Diakses 18 April 2012.
[6] Ibid.
[7] Saeful Karim, Belajar
IPA: Membuka Cakrawala Alam Sekitar 2, (Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, 2008), hlm. 143.
[8] Tristiadi Ardi Ardani, Psikiatri
Islam, (Malang: UIN – Malang Press, juli 2008), Cet. Ke- I, hlm. 264-265
[9] Saeful Karim, Loc.Cit.
[11] Akyunul Jannah, Gelatin tinjauan kehalalan dan alternatif
produksinya ,(Malang: malang press,
Juni 2008), Cet. Ke-I, hlm. 105
[13] Ibid.
[14] Ibid.
[15] Ibid.
[16] Lydia Harlina Martono,
Satya Joewana, Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba Berbasis
Sekolah, (Jakarta: Balai Pustaka, 2006), Cet. Ke- I, hlm. 13
[17] Nasin El-Kabumaini,
Tjetjep S. Ranuatmaja, Anggur Buah Berkelas, (Bandung: Puri Delco,
2010), Cet. Ke- 2, hlm. 12
[18] Joyce James, Colin
Baker, Helen Swain, Op. Cit., hlm. 20
[19] Mary E. Barasi, At a
Glance Ilmu Gizi, (Jakarta: Erlangga, 2007), hlm. 27
[20] Michael J. Pelczar, E.C.S.
Chan, Dasar-Dasar Mikrobiologi 2, (Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press),
2008), Cet. Ke-I, hlm. 491
[22] Ibid.
[23] Ibid.
[24] Ibid.
[25] Ibid.
[26] M.r. Zohra, Gugus
Fungsi, Dikutip dari http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah, Diakses 26 April 2012
[27] Asri Aprilianti, Kamus
Sains Seri Benda, (Bandung: Mitra Sarana, 2008), hlm. 3
[28] Ibid., hlm. 15
[29] Sartono, Op.Cit.,
hlm. 259
[30] Ibid., hlm. 260
[31] Raymond Chang, Kimia
Dasar: Konsep-Konsep Inti, (Bandung: Erlangga, 2005), jld.1, Ed. Ke-3, hlm.
350
[32] Asri Aprilianti, Op.Cit.,
hlm. 31
[33] Sartono, Op.Cit.,
hlm. 257
[34] Ibid.
[35] Raymond Chang, Op.Cit.,
hlm. 351
[36] Viva News dari
Huffington Post, Makanan Pemicu Sakit Kepala
[37] Mary E. Barasi BA, Op.Cit.,
hlm. 66
[38] Ibid.
[39] Ibid.
[40] Ibid.
[41] Ibid.
[42] Ibid., hlm. 67
[43] Ibid., hlm. 65
[44] Ibid., hlm. 68
[45] Ibid., hlm. 71
[46] Ibid., hlm. 74
[47] Saeful Karim, Loc.Cit.
[48] Enung Eliawati, Narkoba
Ranjau Remaja, (Bandung: Wahana Iptek Bandung, 2008), hlm. 50
[49] Ibid., hlm. 51
[50] Ibid., hlm. 52
[51] Ibid.
[52] Ibid.
[53] Lydia Harlina Martono,
Satya Joewana, Loc.Cit.
[54] Ibid., hlm. 82
[55] Enung Eliawati, Op.Cit.,
hlm. 53
Komentar
Posting Komentar