GAMBARAN UMUM TENTANG ALKOHOL



A.  Definisi Alkohol

1.    Pengertian Alkohol
Alkohol yang dimaksud dalam pembahasan di sini ialah Etil alkohol atau Etanol, suatu senyawa kimia dengan rumus C2H5OH (alkohol/ethanol).[1] Alkohol suatu senyawa organik yang mengandung gugus OH. Etanol sering disebut sebagai alkohol.[2]
Alkohol adalah senyawa-senyawa dimana satu atau lebih atom hidrogen dalam sebuah alkana digantikan oleh sebuah gugus –OH (Hidroksil). Pada pembahasan kali ini, hanya akan melihat senyawa-senyawa yang mengandung satu gugus –OH (Hidroksil).[3]
Alkohol adalah golongan senyawa kimia Alifatik yang mempunyai satu gugusan –OH (Hidroksil). Golongan alkohol banyak digunakan sebagai pelarut, dan sering kita jumpai ialah Metanol, Etanol, dan isopropanol. Senyawa yang sehari-hari kita kenal sebagai  alkohol ialah Etanol. Sedangkan Glikol atau Etilen Glikol adalah senyawa etan dengan dua gugusan –OH (Hidroksil).[4]
Webster’s New World Dictionary mendefinisikan alkohol sebagai:
 “Suatu cairan yang tidak berwarna, mudah menguap, pedas atau tajam, cairan alkohol/ethanol (C2H5OH), yang dapat terbakar seperti bensin, digunakan di industri dan dalam obat, elemen memabukkan dari minuman Whisky, Anggur, Bir, dan minuman keras berfermentasi atau sulingan lainnya, dan juga disebut Ethyl alcohol atau disingkat Ethanol”.[5]

 Webster’s New Explorer Medical Dictionary memberi definisi Ethanol sebagai:
“cairan C2H5OH (alkohol/ethanol) yang mudah terbakar, mudah menguap dan tanpa warna, yaitu zat memabukkan di dalam minuman keras dan juga digunakan sebagai pelarut”[6]

Alkohol diperoleh melalui proses peragian (fermentasi) sejumlah bahan, seperti beras ketan, singkong, dan perasan anggur.  Alkohol ini sudah dikenal manusia cukup lama. Salah satu penggunaan alkohol  adalah untuk mensterilkan berbagai peralatan dalam bidang kedokteran.[7]
Alkohol merupakan salah satu zat psikoaktif yang sering digunakan manusia. Diperoleh dari proses fermentasi madu, gula, sari buah dan umbi-umbian. Dari proses fermentasi diperoleh alkohol dengan kadar tidak lebih dari lima belas persen, dengan proses penyulingan di pabrik dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai seratus persen. Nama jalanan alkohol adalah Booze drink.[8]
 Alkohol yang terkandung dalam minuman dapat berasal dari hasil fermentasi bahan minuman itu sendiri (contohnya, alkohol yang terdapat dalam minuman hasil fermentasi sari buah anggur) atau sengaja ditambahkan kedalam suatu minuman olahan. Semua jenis minuman yang mengandung alkohol (Etanol) disebut minuman keras.[9]
2.    Jenis-jenis Alkohol
Alkohol dapat dibagi kedalam beberapa kelompok tergantung pada bagaimana posisi gugus –OH (Hidroksil) dalam rantai atom-atom karbonnya. Masing-masing kelompok alkohol ini juga memiliki beberapa perbedaan kimiawi.[10] Termasuk kelompok alkohol adalah Metanol, Etanol, Propanol, Butanol.[11]
a.    Alkohol Primer
               Pada alkohol primer satu derajat (1°), atom karbon yang membawa gugus –OH (Hidroksil) hanya terikat pada satu gugus alkil.[12]
Perhatikan bahwa tidak jadi masalah seberapa kompleks gugus alkil yang terikat. Pada masing-masing contoh di atas, hanya ada satu ikatan antara gugus CH2 yang mengikat gugus –OH (Hidroksil) dengan sebuah gugus alkil. Ada pengecualian untuk metanol (CH3OH), dimana metanol ini dianggap sebagai sebuah alkohol primer meskipun tidak ada gugus alkil yang terikat pada atom karbon yang membawa gugus –OH (Hidroksil).[13]


b. Alkohol sekunder
              Pada alkohol sekunder dua derajat (2°), atom karbon yang mengikat gugus –OH (Hidroksil) berikatan langsung dengan dua gugus alkil, kedua gugus alkil ini bisa sama atau berbeda.[14]
c.  Alkohol tersier
Pada alkohol tersier tiga derajat (3°), atom karbon yang mengikat gugus –OH (Hidroksil) berikatan langsung dengan tiga gugus alkil, yang bisa merupakan kombinasi dari alkil yang sama atau berbeda.[15]
B.  Kegunaan dan Manfaat Alkohol
Alkohol terdapat pada minuman keras. Bergantung kadar Etanol ada beberapa jenis minuman keras. Minuman keras golongan A berkadar Etanol satu sampai lima persen contohnya bir, minuman keras golongan B (lima sampai dua puluh persen) contohnya berbagai jenis minuman Anggur, minuman keras golongan C (dua puluh sampai empat lima persen) contohnya Vodka, Rum, Gin, Manson house, dan TKW.[16]
Anggur atau Wine adalah minuman beralkohol yang dibuat dari sari buah anggur jenis Vitis Vinifera yang biasanya hanya tumbuh di area30 hingga 50 derajat lintang utara dan selatan. yang dibuat dari sari buah lain yang kadar alkoholnya berkisar di antara delapan persen hingga lima belas persen biasanya disebut sebagai Wine buah (Fruit Wine).[17]
Alkohol memiliki tegangan permukaan yang lebih rendah dari pada air, untuk alasan inilah larutan alkohol seringkali digunakan sebagai antiseptik di rumah sakit karena alkohol dapat membasahi permukaan kulit atau peralatan yang akan dibersihkan dengan lebih baik di banding air. Alkohol juga menguap lebih cepat dari pada air, sehingga permukaan menjadi lebih cepat kering. Larutan alkohol mudah terbakar dan harus digunakan dengan hati-hati.[18]
Alkohol tidak dianggap sebagai nutrien. Akan tetapi, jika dikonsumsi, alkohol dapat menghasilkan energi, dan beberapa minuman beralkohol juga mengandung nutrien, meskipun dalam jumlah kecil.[19]
Propil dan isopropil alkohol dengan konsentrasi yang berkisar dari empat puluh sampai delapan puluh persen berguna sebagai disinfektan kulit. Beberapa zat lain seperti Iodium dan gliserol telah dicampur dengan alkohol, beberapa diantaranya mempunyai efisiensi anti bakterial yang lebih baik. Alkohol efektif untuk mengurangi flora mikrobe pada kulit dan untuk disinfektan termometer oral. Alkohol dengan konsentrasi diatas enam puluh persen efektif terhadap virus, tetapi keefektifannya sangat dipengaruhi oleh jumlah bahan protein asing di dalam campuran. Protein asing itu bereaksi dengan alkohol, akibatnya keefektifannya alkohol terhadap virus menjadi berkurang.[20]   
Adapun alkohol jenis Etanol dan Metanol mempunyai Kegunaan dan manfaat sebagai berikut:

1.    Etanol
a.    Minuman
"Alkohol" yang terdapat dalam minuman beralkohol adalah etanol. Spirit (minuman keras) bermetil yang diproduksi dalam skala industri. Etanol biasanya dijual sebagai spirit (minuman keras) bermetil yang diproduksi dalam skala industri yang sebenarnya merupakan sebuah etanol yang telah ditambahkan sedikit metanol dan kemungkinan beberapa zat warna. Metanol beracun, sehingga spirit bermetil dalam skala industri tidak cocok untuk diminum. Penjualan dalam bentuk spirit dapat menghindari pajak tinggi yang dikenakan untuk minuman beralkohol (khususnya di Inggris).[21]
b.   Sebagai bahan bakar
Etanol dapat dibakar untuk menghasilkan karbon dioksida dan air serta bisa digunakan sebagai bahan bakar baik sendiri maupun dicampur dengan petrol (bensin). "Gasohol" adalah sebuah petrol / campuran etanol yang mengandung sekitar sepuluh sampai sampai dua puluh persen etanol. Karena etanol bisa dihasilkan melalui fermentasi, maka alkohol bisa menjadi sebuah cara yang bermanfaat bagi negara-negara yang tidak memiliki industri minyak untuk mengurangi import petrol mereka.[22]
c.    Sebagai pelarut
Etanol banyak digunakan sebagai sebuah pelarut. Etanol relatif aman, dan bisa digunakan untuk melarutkan berbagai senyawa organik yang tidak dapat larut dalam air. Sebagai contoh, etanol digunakan pada berbagai parfum dan kosmetik.[23]
2.    Metanol
a.    Sebagai bahan bakar
Metanol jika dibakar akan menghasilkan karbon dioksida dan air. Metanol bisa digunakan sebagai sebuah aditif petrol untuk meningkatkan pembakaran, atau kegunaannya sebagai sebuah bahan bakar independen (sekarang sementara diteliti).[24]
b.   Sebagai sebuah stok industri
Kebanyakan metanol digunakan untuk membuat senyawa-senyawa lain, seperti metanal (formaldehida), asam etanoat, dan metil ester dari berbagai asam. Kebanyakan dari senyawa-senyawa selanjutnya diubah menjadi produk.[25]
Kegunaan Alkohol dalam kehidupan sehari-hari, Alkohol juga dapat digunakan sebagai pengawet untuk hewan koleksi (yang ukurannya kecil) alkohol. Alkohol dapat digunakan sebagai bahan bakar otomotif. Ethanol dan methanol dapat dibuat untuk membakar lebih bersih dibanding gasoline atau diesel. Alkohol dapat digunakan sebagai antifreeze pada radiator. Untuk menambah penampilan Mesin pembakaran dalam, methanol dapat disuntikan kedalam mesin Turbocharger dan Supercharger. Ini akan mendinginkan masuknya udara kedalam pipa masuk, menyediakan masuknya udara yang lebih padat.[26]
Alkohol adalah senyawa turunan dari Hidrokarbon. Alkohol banyak digunakan sebagai bahan pelarut, pembersih karat dan noda pada logam dan bahan baku di industri. Alkohol juga bisa digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk kendaraan bermotor.[27]
C.  Pengertian Etanol Dan Metanol
1.    Etanol
Etanol adalah jenis alkohol yang banyak terdapat dalam Anggur, Bir, dan Wiski. Etanol dapat menyebabkan kantuk dan mabuk jika di minum secara berlebihan. Selain itu jika jumlah yang diminum berlebihan dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh. Etanol di peroleh melalui fermentasi karbohidrat atau reaksi antara Etana dengan air.[28]
Etanol atau etil alkohol, digunakan sebagai pelarut, antiseptika, dalam campuran obat batuk, Anggur obat, dalam minuman keras dan minuman lain yang mengandung alkohol.[29]
Dalam minuman keras digunakan istilah “Proof”. Seratus Proof sama dengan lima puluh persen Etanol. Keracunan Etanol dapat melalui mulut (termasuk dengan sengaja minum minuman keras) dan Absorpsi melalui kulit pada waktu mengompres dengan alkohol. Hampir sembilan lima persen Etanol dalam tubuh akan Teroksidasi menjadi Asetaldehid dan Asetat sedangkan lima persen sisanya akan diekskresi bersama-sama urin.[30]
Secara komersial, etanol di buat melalui reaksi Adisi di mana air digabungkan dengan Etilena pada sekitar 280oC dan tiga ratus atm. Etanol mempunyai penerapan tidak terbilang sebagai pelarut untuk bahan kimia organik dan sebagai senyawa awal untuk pembuatan zat warna, obat-obatan sintetis, kosmetik, dan bahan peledak. Etanol juga merupakan bagian dari minuman beralkohol. Etanol adalah satu-satunya jenis alkohol rantai lurus yang tidak beracun (lebih tepatnya, paling sedikit beracun), badan kita menghasilkan suatu enzim, yang di sebut alkohol Dehidrogenase, yang membantu metabolisme etanol dengan mengoksidasinya menjadi Asetaldehida. Etanol dapat juga dioksidasi oleh zat pengoksidasi Anorganik, seperti kalium dikromat yang diasamkan, menjadi asam asetat. Reaksi ini telah dipakai oleh lembaga penegak hukum untuk menguji pengemudi yang dicurigai mabuk.[31] 
2.    Metanol
Metanol adalah salah satu jenis alkohol yang banyak digunakan sebagai bahan antibeku. Metanol termasuk zat yang bersifat racun dan dapat mematikan jika masuk ke dalam tubuh. Metanol juga dapat menyebabkan kebutaan jika kontak berlebihan dengan kulit atau terhirup uapnya dalam jangka waktu lama. Metanol dapat menyebabkan terbentuknya asam format atau formaldehid yang dapat merusak sel-sel retina pada mata.[32]
Metanol atau metil alkohol banyak digunakan sebagai pelarut, dan digunakan juga dalam bahan antifreeze, de-icing, penghapus cat, dan dalam sintesa senyawa kimia. Untuk bahan antifreeze, dapat digunakan Etanol, Isopropanol, atau Etilen glikol. Sedangkan yang di sebut spiritus adalah Etanol yang di campur dengan Metanol lima persen.[33]
Metabolit metanol berupa senyawa formaldehid dan formiat yang menjadikan metanol bersifat toksik. Peningkatan kadar Formiat disertai akumulasi ion hidrogen yang menimbulkan asidosis metabolik. Keracunan metanol dapat terjadi melalui mulut atau inhalasi dan dosis fatal metanol enam puluh sampai lima puluh ml. Batas paparan metanol dua ratus ppm. Akibat keracunan metanol, terutama gangguan penglihatan dan asidosis.[34]
Alkohol alifatik yang paling sederhana adalah metanol, CH3OH. Disebut alkohol kayu, karena suatu waktu dibuat melalui penyulingan kering dari kayu. Sekarang metanol disintesis secara industri melalui reaksi karbon monoksida dan hidrogen molekul pada suhu dan tekanan tinggi, metanol sangat beracun. Asupan beberapa meliliter saja dapat menyebabkan mual dan kebutaan. Etanol yang digunakan untuk industri sering dicampur dengan metanol untuk mencengah orang meminumnya. Etanol yang mengandung metanol atau zat beracun lainnya disebut alkohol denaturasi.[35]



D.  Dampak Serta Akibat Dari Penggunaan Alkohol  
Alkohol berdasarkan pemaparan pakar kesehatan di Everyday health, alkohol berperan meningkatkan aliran darah ke otak dan memicu dehidrasi.[36]
Alkohol tidaklah esensial dalam diet meskipun hampir sembilan puluh persen penduduk Inggris mengonsumsinya pada waktu tertentu. Faktor risiko klinis utama yang terkait dengan terlalu banyak minum adalah Sirosis hati. Kasus sirosis hati meningkat dengan pesat di Inggris. Konsumsi alkohol mempengaruhi setiap sistem dalam tubuh, terutama sistem Gastro Intestinal, kardio vaskular, dan saraf. Dampak sosial dari asupan alkohol yang berlebihan antara lain kejahatan, kecelakaan, bunuh diri, dan kehancuran rumah tangga, kebiasaan tidak masuk kerja menimbulkan dampak ekonomi.[37] 
Adapun dampak penyalahgunaan alkohol terhadap gizi
1.    Metabolisme lemak dalam hati menjadi abnormal. Sejumlah besar NADH dan NADPH yang dihasilkan oleh metabolisme menstimulasi sintesis lemak, yang menyebabkan tingginya kadar VLDL yang bersirkulasi. Pada peminum berat, ukuran hati membesar karena akumulasi kelebihan lemak yang akhirnya menyebabkan Inflamasi kronik.[38]
2.    Pengendalian kadar glukosa darah kurang efektif. Hal ini mencerminkan berkurangnya produksi insulin dan menurunnya Glukoneogenesis. Episode hipogli kemik, yang mengakibatkan kehilangan kesadaran (blackout), dapat terjadi.[39]  
3.    Meskipun katabolisme protein tidak terpengaruh, sintesis protein berkurang. Perbaikan jaringan terganggu dan produksi enzim pencernaan berkurang.
4.    Aktivasi vitamin B terganggu oleh penyakit hati.
a.    Rendahnya status niasin, riboflavin, dan piridoksin dapat menyebabkan diare, dermatitis, dan masalah psikologis.
b.    Berkurangnya Absorpsi folat menyebabkan anemia megaloblastik.
c.    Berkurangnya absorpsi tiamin. Yang berhubungan dengan muntah dan diare, serta meningkatnya kebutuhan akan tiamin berakibat pada defisiensi dengan gejala neuropati perifer. Pada Defisiensi tiamin yang parah, dapat terjadi gangguan psikologis, kehilangan memori, dan psikosis.[40]   
5.    Produksi kofaktor vitamin K dalam hati berhenti, sehingga mengganggu pembekuan darah.
6.    Alkohol menginduksi pemecahan bentuk aktif vitamin D.
7.    Zink merupakan kofaktor untuk alkohol dehidrogenase. Kadar zink dapat menurun sehingga mengganggu metabolisme alkohol, memperburuk penyembuhan luka, menurunkan kepekaan rasa, dan menurunkan fungsi imun.[41]
8.    Status besi mungkin bervariasi, spirit tidak mengandung besi, tetapi beberapa jenis anggur dan bir mengandung besi, kehilangan darah karena iritasi mukosa usus dapat menyebabkan deflesi besi.[42]   
Alkohol umumnya berefek negatif terhadap destilasi tulang, melalui efek toksik pada osteoblas.[43]
Alkohol menyebabkan diuresis. Konsumsi neat spirit (semacam wiski) dapat menyebabkan keseimbangan cairan negatif, tetapi alkohol dalam bir mengakibatkan keseimbangan cairan positif karena adanya cairan yang menyertai alkohol dalam minuman tersebut.[44]    
Asupan alkohol secara berlebihan juga merusak mukosa lambung, yang mengakibatkan gastritis kronik, dan mengganggu proses pencernaan normal dengan akibat memburuknya status gizi.[45]
Asupan alkohol yang berlebihan dapat mengakibatkan sindrom alkohol janin, dengan perubahan (gangguan) perkembangan pada organ seperti otak, serta abnormalita pada perilaku dan kognisi. Ingesti alkohol menurunkan pengangkutan glukosa ke dalam otak, mekanisme ini mungkin berkontribusi pada efek depresan alkohol pada SSP.[46]
Tanda-tanda gejala pemakaian alkohol, yaitu gembira, pengendalian diri turun, dan muka kemerahan. Jika sudah kecanduan meminum minuman keras, kemudian dihentikan maka akan timbul gejala gemetar, muntah, kejang-kejang, sukar tidur, dan gangguan jiwa, jika overdosis akan timbul gejala perasaan gelisah, tingkah laku menjadi kacau, kendali turun, dan banyak bicara sendiri.[47]
Kadar alkohol dalam darah maksimum dicapai tiga puluh sampai sembilan puluh menit. Setelah diserap, alkohol/etanol disebarluaskan ke seluruh jaringan dan cairan tubuh. Dengan peningkatan kadar alkohol dalam darah orang akan menjadi Euforia, namun dengan penurunannya orang tersebut menjadi depresi.
Pada umumnya alkohol:
1.    Akan menghilangkan perasaan yang menghambat atau merintangi.
2.    Merasa lebih tegar berhubungan secara sosial (tidak menemui masalah).
3.    Merasa senang dan banyak tertawa.
4.    Menimbulkan kebingungan.
5.    Tidak mampu berjalan.[48]      
Pada kasus alkohol, meskipun tubuh dapat mempergunakan sekitar 7 kalori per dari setiap gram alkohol yang dikonsumsi, tetapi sebenarnya kalori dapat diperoleh dari banyak bahan lain yang lebih berguna. Pada kenyataannya tidak ada satupun proses kimiawi tubuh yang membutuhkan alkohol. Setelah melalui perjalanan sejarah yang amat panjang, barulah pada paruh pertenggahan abat 18 para dokter di Inggris menemukan adanya efek buruk alkohol terhadap kesehatan. Penemuan ini akhirnya melahirkan suatu peraturan yang di sebut sebagai Gin Act (1751).[49]
Ketika kandungan alkohol dalam darah mencapai lima persen (5 bagian alkohol per 100 bagian cairan darah) maka si peminum akan mengalami sensasi positif, seperti perasaan relaks dan kegembiraan (euphoria). Namun kandungan di atas lima persen, si peminum akan merasa tidak enak dan secara bertahap akan kehilangan kendali bicara, keseimbangan dan emosi. Maka tak heran jika para pelaku pemerasan sering mendatangi korban dalam keadaan “setengah mabuk” ini karena ia menjadi lebih “berani” gara-gara sudah kehilangan emosi. Jika kandungan alkohol dalam darah dinaikkan lagi sampai nol koma satu persen maka sipeminum akan mabuk total. Kemudian pada tingkat nol koma dua persen beberapa orang sudah pingsan. Jika mencapai nol koma tiga persen sebagian orang akan mengalami coma, dan jika mencapai nol koma empat persen sipeminum kemungkinan besar akan tewas.[50]  
Beberapa penyakit yang diyakini berasosiasi dengan kebiasaan minum alkohol antara lain serosis hati, kanker, penyakit jantung dan syaraf. Sebagian besar kasus serosis hati (liver cirrhosis) dialami oleh peminum berat yang kronis. Sebuah studi memperkirakan bahwa konsumsi dua ratus sepuluh gram alkohol atau setara dengan minum sepertiga botol minuman keras (liquor) setiap hari selama 25 tahun akan menghasilkan serosis hati.[51]  
Untuk kanker, terdapat bukti yang konsisten bahwa alkohol meningkatkan risiko kanker di beberapa bagian tubuh tertentu, termasuk: mulut, kerongkongan, tenggorokan, larynx dan hati. Alkohol memicu terjadinya kanker melalui berbagai mekanisme. Salah satunya, alkohol mengaktifkan enzim-enzim tertentu yang mampu memproduksi senyawa penyebab kanker. Alkohol dapat pula merusak DNA, sehingga sel akan berlipat ganda (multiplying) secara tak terkendali.[52]
Alkohol menekan kerja otak (depresansia). Setelah diminum, alkohol diserap oleh tubuh dan masuk ke dalam pembuluh darah. Alkohol dapat menyebabkan: mabuk, jalan sempoyongan, bicara cadel, kekerasan, atau perbuatan merusak, ketidakmampuan belajar dan mengingat, dan menyebabkan kecelakaan, karena mengendarai dalam keadaan mabuk. Pemakaian jangka panjang menyebabkan kerusakan pada hati, kelenjar getah lambung, saraf tepi, otak, gangguan jantung, meningkatkan risiko kanker, dan bayi lahir cacat dari ibu pecandu alkohol.[53]
Tanda-tanda fisik /jasmaniah gejala penyalahgunaan alkohol saat mabuk: muka merah, cadel, jalan sempoyongan, dan banyak bicara. Sedang ketagihan: mual, muntah, jantung berdebar, dan tangan/ lidah/ kelopak mata bergetar.[54]
Di duga konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menimbulkan defisiensi thiamin komponen vitamin B-komplek berbentuk kristal yang esensial bagi berfungsinya sistem syaraf. Jadi, sudah sewajarnya jika konsumsi alkohol yang berlebihan harus dihindari mengingat berbagai bukti tentang efek buruk alkohol terhadap kesehatan telah banyak terkuak.[55]





[1] MUI, Hukum Alkohol dalam Minuman, Dikutip dari www.mui.or.id, Diakses 18 Desember 2011.
[2] Joyce James, Colin Baker, Helen Swain, Prinsip-Prinsip Sains untuk Keperawatan, (Jakarta:Erlangga, 2008).
[3] Jim Clark, 28-10-2007, Pengantar Alkohol: Situs Kimia Indonesia, Dikutip dari http://www.chem-is-try.org/ Diakses 18 April 2012.
[4] Sartono, Racun dan Keracunan, ( Jakarta: Widya Medika, 2002 ), hlm. 257. 
                [5] Sabda Hidup, (Januari-Maret 2005),Obat-obat Terlarang & Alkohol (Drugs And Alcoholic Beverage), Dikutip dari http://www.tftwindo.org/livingwords/SH132005/132005-3.htm, Diakses 18 April 2012.
[6] Ibid.
[7] Saeful Karim, Belajar IPA: Membuka Cakrawala Alam Sekitar 2, (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008), hlm. 143.
[8] Tristiadi Ardi Ardani, Psikiatri Islam, (Malang: UIN – Malang Press, juli 2008), Cet. Ke- I, hlm. 264-265  
[9] Saeful Karim, Loc.Cit.
[10] Jim Clark, Loc.Cit.
[11] Akyunul Jannah, Gelatin tinjauan kehalalan dan alternatif produksinya ,(Malang: malang  press, Juni 2008), Cet. Ke-I, hlm. 105
[12] Jim Clark, Loc.Cit.
[13] Ibid.
[14] Ibid.
[15] Ibid.
[16] Lydia Harlina Martono, Satya Joewana, Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba Berbasis Sekolah, (Jakarta: Balai Pustaka, 2006), Cet. Ke- I, hlm. 13
[17] Nasin El-Kabumaini, Tjetjep S. Ranuatmaja, Anggur Buah Berkelas, (Bandung: Puri Delco, 2010), Cet. Ke- 2, hlm. 12
[18] Joyce James, Colin Baker, Helen Swain, Op. Cit., hlm. 20
[19] Mary E. Barasi, At a Glance Ilmu Gizi, (Jakarta: Erlangga, 2007), hlm. 27
[20] Michael J. Pelczar, E.C.S. Chan, Dasar-Dasar Mikrobiologi 2, (Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press), 2008), Cet. Ke-I, hlm. 491
[21] Jim Clark, 28-10-2007, Situs Kimia Indonesia, Dikutip dari http://www.chem-is-try.org Diakses 26 April 2012.
[22] Ibid.
[23] Ibid.
[24] Ibid.
[25] Ibid.
[26] M.r. Zohra, Gugus Fungsi, Dikutip dari http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah,  Diakses 26 April 2012
[27] Asri Aprilianti, Kamus Sains Seri Benda, (Bandung: Mitra Sarana, 2008), hlm. 3
[28] Ibid., hlm. 15
[29] Sartono, Op.Cit., hlm. 259
[30] Ibid., hlm. 260
[31] Raymond Chang, Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti, (Bandung: Erlangga, 2005), jld.1, Ed. Ke-3, hlm. 350
[32] Asri Aprilianti, Op.Cit., hlm. 31
[33] Sartono, Op.Cit., hlm. 257
[34] Ibid.
[35] Raymond Chang, Op.Cit., hlm. 351
[36] Viva News dari Huffington Post, Makanan Pemicu Sakit Kepala
[37] Mary E. Barasi BA, Op.Cit., hlm. 66
[38] Ibid.
[39] Ibid.
[40] Ibid.
[41] Ibid.
[42] Ibid., hlm. 67
[43] Ibid., hlm. 65
[44] Ibid., hlm. 68
[45] Ibid., hlm. 71
[46] Ibid., hlm. 74
[47] Saeful Karim, Loc.Cit.
[48] Enung Eliawati, Narkoba Ranjau Remaja, (Bandung: Wahana Iptek Bandung, 2008), hlm. 50
[49] Ibid., hlm. 51
[50] Ibid., hlm. 52
[51] Ibid.
[52] Ibid.
[53] Lydia Harlina Martono, Satya Joewana,  Loc.Cit.
[54] Ibid., hlm. 82
[55] Enung Eliawati, Op.Cit., hlm. 53

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESUME FIQIH MUNAKAHAT